Minggu, 21 November 2010

Peluang Kemandirian Australia Dalam Bentuk Negara Republik

Esai Individu
Tema: Sistem Republik

Peluang Kemandirian Australia Dalam Bentuk Negara Republik

Australia merupakan suatu negara yang mempunyai karakteristik berbeda dan cenderung sedang mencari identitas politik. Seperti yang telah diketahui bahwa adanya perdebatan yang sangat sengit mengenai status Australia yang sekarang mengadopsi Monarki menjadi Republik.

Latar Belakang Kaum Republikan Dalam Perubahan Bentuk Negara
Salah satu dasar kaum Republikan dalam perubahan sistem kenegaraan dari Monarki ke Republik adalah menjadikan Australia sebagai negara yang bebas tanpa adanya intervensi dari pihak Kerajaan Inggris di segala aspeknya. Salah satu peristiwa yang sangat menggemparkan dan memperkuat keinginan pergantian sistem kenegaran tersebut saat Perdana Menteri Whitlam dipecat oleh Gubernur Jenderal yang menjabat pada masa itu pada November 1975. Peristiwa tersebut menjadi suatu titik klimaks dalam memperkuat argumen agar sistem kenegaraan Australia dirubah sehingga tidak adanya lagi campur tangan Inggris terhadap Australia. Sebelum peristiwa itu terjadi, serangkaian peristiwa juga telah terjadi dimana ada kesan bahwa Inggris sudah tidak lagi mempedulikan Australia. Sebenarnya, keinginan untuk melepaskan diri dari Kerajaan Inggris sudah berakar sejak federasi, seiring dengan melemahnya ikatan antara kedua negara.(1) Pada tahun 1901, pemerintah federal Australia dapat menunjukkan sikap dan tindakan sebagaimana mestinya dengan negara yang merdeka. Konstitusi pada masa itu yaitu Konstitusi Australia 1901 disahkan oleh Parlemen Inggris dimana pihak Inggris dapat melakukan intervensi terhadap pemerintahan yang ada. Pada awalnya memang tidak ada yang dirasakan warga Australia sebagai hambatan adanya keterkaitan langsung dengan Inggris. Hal ini dibuktikan dengan segala sesuatu yang berurusan dengan luar negeri dilakukan oleh pihak Inggris sebagaimana Inggris menjadi suatu tameng bagi Australia terlebih pada bidang keamanan yang ditunjukkan dengan dihalaunya Spanyol, Perancis, Amerika, dan Jerman oleh Inggris dalam upaya pendudukan wilayah Australia.(2) Tetapi apa yang dilakukan Inggris tersebut mengharuskan Australia berbalas budi akan kebaikan yang telah diberikan dengan mengirimkan pasukan atas nama Kerajaan Inggris dalam berbagai perang. Perang Dunia I merupakan perang yang membuat Australia kehilangan banyak sekali penduduknya dengan menjadi korban dalam perang tersebut demi memperjuangkan Kerajaan Inggris. Tidak sampai di situ saja kekecewaan sebagian warga Australia terhadap Inggris yag tergabung dalam kaun republikan. Adanya banyak kritikan dari Inggris ketika diangkatnya Guberur Jenderal asal Australia pada tahun 1931 membuktikan bahwa adanya dominasi kepemimpinan dimana Gubernur Jenderal harus berasal dari Inggris dan tidak adanya kesempatan bagi warga Australia untuk menempati jabatan itu. Seiring waktu terus berjalan ketika menapaki tahun 1967, Inggris masuk dalam Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) dimana dengan masuknya Inggris tersebut mengurangi pasar dari produk Australia mengingat Inggris merupakan pasar terbesar Australia dan sudah adanya interdependensi dalam bidang perdagangan. Untuk mengatasi hal yang tidak diinginkan, maka Australia mulai menjalin kerjasama dengan negara lain salah satunya Amerika. Dari sekian banyak peristiwa hanya satu yang menjadi tonggak seperti yang telah dipaparkan di bagian awal dengan kaitan pemecatan Perdana Menteri Whitlam tahun 1975. Pemecatan tersebut dikarenakan adanya usaha dalam mengakhiri hubugan hokum dan konstitusional dengan Inggris.(3)

Peluang Pergantian Monarki Menjadi Republik
Dengan latar belakang yang telah disampaikan tadi, seperti kekecewaan Australia pada saat Perang Dunia I, kecaman pengangkatan Gubernur Jenderal yang berasal dari Australia, peran Gubernur Jenderal yang hanya formalitas sebagai simbol perwakilan Ratu Inggris di Australia, masuknya Inggris menjadi anggota MEE yang mengurangi pasar produk Australia sampai titik puncak ketika terjadinya pemecatan Perdana Menteri Whitlam telah menjadi serangkaian argumen yang kuat bagi kaum republikan yang memandang sistem monarki tersebut tidaklah sesuai dengan Australia dan perlu dirombak menjadi sistem republik. Kaum republikan mempergunakan serangkaian peristiwa di atas agar menjadi peluang yang sangat besar akan adanya perubahan tersebut. Generasi muda di Australia mayoritas mendukung adanya pergantian ini. Generasi muda Australia menunjukkan semangatnya sebelum diadakan referendum pada November 1999 dengan berkampanye untuk model republik yang aman dan bisa diterapkan, sebuah model yang mereka percaya akan dilambangkan kemerdekaan Australia.(4) Tetapi pada referendum tersebut, pemilih menolak bentuk republik dari sebesar 55 persen menjadi 45 persen.(5) Seiring dengan berjalannya waktu dan usaha dari kaum republikan, dalam jajak pendapat yang paling luas dilakukan pada sebuah republik dalam beberapa tahun terakhir, oleh badan penelitian independen UMR akhir tahun 2009, mereka menemukan bahwa minimal 59 persen dari bangsa Australia ingin pindah ke republik.(6) Dengan adanya data di atas, maka pendukung kaum republikan semakin hari semakin banyak. Peluang ini semakin diperbesar dengan adanya pernyataan terbaru Perdana Menteri Julia Gillard yang akan merubah sistem kenegaraan Monarki menjadi Republik.(7) Tentunya kesempatan dalam meraih impian kaum republikan terbuka lebar dan perjuangan yang dilakukan akan segera membuahkan hasil yang nyata.

(23211)

(1) Zulkifli Hamid, 1999, Sistim Politik Australia hal 358
(2) Ibid
(3) Ibid
(4) http://home.vicnet.net.au/~yesyouth/
(5) John Wright, 2002, The New York Times Almanac hal 523
(6) http://www.abc.net.au/unleashed/35542.html
(7) http://international.okezone.com/read/2010/08/17/18/363824/18/ratu-inggris-wafat-australia-berubah-republik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar